Apakah kucing yang mengalami diare setelah pemberian obat cacing adalah hal yang normal?
Daftar Isi
Obat cacing kucing harus diberikan sepanjang hidup hewan, dalam dosis yang berjarak. Hal ini merupakan tindakan pencegahan yang penting untuk mencegah cacingan dan penyakit lain yang berasal dari jenis parasit ini. Namun, biasanya beberapa pemilik mengalami efek samping setelah pemberian obat, seperti kucing yang mengalami diare setelah pemberian obat cacing atau bahkan muntah.
Apakah hal ini normal, atau mungkinkah ini merupakan indikasi bahwa ada sesuatu yang salah dengan kucing Anda? Di bawah ini, kami akan menjernihkan keraguan Anda tentang masalah ini dan menunjukkan cara memberikan obat cacing pada kucing, simaklah!
Kucing mengalami diare setelah pemberian obat cacing: apa artinya?
Kucing yang mencret setelah minum obat cacing lebih sering terjadi daripada yang Anda bayangkan, terutama jika kita berbicara tentang anak kucing. Karena obat cacing adalah obat seperti obat lainnya, beberapa hewan mungkin lebih sensitif dibandingkan hewan lainnya terhadap komponen yang ada dalam obat cacing, akibatnya kucing akan mengalami diare. Penjelasan yang sama juga berlaku untuk kucing yang muntah setelah minum obat cacing.
Lihat juga: Pengusir nyamuk untuk anjing: pelajari cara menggunakannya dengan benarDiare dapat menjadi lebih parah pada kucing yang mengalami cacingan. Dalam kasus ini, proses inflamasi yang disebabkan oleh parasit merupakan salah satu penyebab utama memburuknya diare. Penjelasannya adalah sebagai berikut: setelah pemberian obat cacing, cacing akan mati dan dibuang melalui feses. Perpindahan ini dapat menyebabkan kucing menderita diare yang parah.
Namun, jangan khawatir: baik muntah maupun diare merupakan "gejala" yang dapat sembuh dengan cepat, tanpa memerlukan pengobatan. Namun, berikut ini peringatannya: jika Anda melihat adanya perubahan lain, seperti adanya darah pada kotoran kucing Anda setelah pemberian obat cacing, ada baiknya Anda segera meminta bantuan dokter hewan, karena ini bisa jadi merupakan tanda bahwa ada sesuatu yang tidak beres pada kucing Anda.
Dapatkah Anda memberikan obat cacing pada kucing yang mengalami diare?
Diare merupakan salah satu tanda utama kucing cacingan, tetapi kucing yang mengalami diare tidak selalu menderita masalah ini. Faktanya, diare dapat berhubungan dengan beberapa penyakit lain yang memerlukan pemeriksaan menyeluruh. Oleh karena itu, tidak disarankan untuk memberikan obat cacing pada kucing yang mengalami diare tanpa mengetahui apakah hewan tersebut memang benar-benar mengalami masalah tersebut. Segala bentuk pengobatan sendiri selaluharus dihindari, karena dapat membahayakan hewan peliharaan dan bukannya menolongnya.
Jika Anda melihat diare pada kucing, Anda harus berkonsultasi dengan dokter hewan yang akan memeriksa keadaan dan memberikan diagnosis yang akurat mengenai apa yang sedang terjadi, sehingga Anda dapat merawat kucing sesuai petunjuk dan tidak membahayakan kesehatan hewan peliharaan Anda.
Bagaimana cara memberikan obat cacing pada kucing?
Memberikan obat kucing - apakah itu obat cacing kucing atau yang lainnya - bukanlah tugas yang mudah. Kucing cukup resisten dan biasanya tidak mudah menerima obat, tetapi ada beberapa trik yang dapat membantu Anda di saat-saat seperti ini. Berikut ini beberapa di antaranya:
1) Masukkan obat langsung ke dalam mulut hewan. Di sini, akan lebih baik jika ada bantuan dari orang lain. Sementara satu orang memegang kucing, orang lain bertugas memberikan obat. Cukup pegang mulut kucing dengan satu tangan, dan tangan yang lain memasukkan tablet ke dalam tenggorokannya. Kemudian tutup mulut kucing dan pijat tenggorokannya hingga menelan.
Lihat juga: Perkenalkan Basenji, jenis anjing yang tidak bisa menggonggong!2) Gunakan aplikator pil kucing. Aksesori ini bisa sangat berguna ketika orang tersebut harus memberikan obat sendirian. Aplikator ini terlihat seperti jarum suntik dan memiliki ujung silikon yang terpasang di ujungnya, yang merupakan tempat obat akan dimasukkan. Dengan itu, jauh lebih mudah untuk memasukkan obat jauh ke dalam tenggorokan hewan.